Kurtubi:
Pemerintah Jangan Buru-buru Hapus Premium
Kamis, 25 Desember 2014 | 12:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR Kurtubi, meminta , pemerintah
diminta tidak terburu-buru menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
"Kalau tujuannya untuk
hilangkan mafia kita dukung. Memang mestinya ke depan BBM kita ke arah yang
lebih bagus, berkualitas dan ramah lingkungan. Tapi, penghapusan premium tidak
boleh dipaksakan dalam waktu singkat," ujarnya di Jakarta, Rabu
(24/12/2014).
Menurut politisi Partai Nasional
Demokrat (Nasdem) tersebut, penghapusan premium akan memerlukan waktu untuk
pengkajian secara menyeluruh, sehingga tidak kembali menciptakan mafia baru.
"Tidak bisa ujug-ujug diubah ke pertamax. Butuh waktu agar kita tidak
terjebak lagi dalam mafia pertamax," ucapnya
Kurtubi juga mendorong pemerintah
untuk membangun kilang minyak agar bisa swasembada BBM.
Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan
Gas Bumi telah memberikan rekomendasi terkait formula harga BBM bersubsidi
tanpa skema ron 88, seperti saat ini, dan digantikan Ron 92 atau dikenal dengan
sebutan pertamax dari Pertamina.
Analisis : Pemerintah
jangan buru-buru untuk mengahapus bahan bakar minyak jenis premium karena akan
memerlukan waktu untuk pengkajian secara menyeluruh, sehingga tidak kembali
menciptakan mafia baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar