Paragraf Deduktif
1. Pengertian
Paragraf Deduktif
Paragraf
Deduktif adalah paragraph yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal
paragraph dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk
mendukung kalimat utama.
2. Ciri-ciri
Paragraf Deduktif
Ø
Kalimat utama berada di awal paragraph.
Ø
Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian
disusul dengan penjelasan.
3. Contoh
Paragraf Deduktif
Contoh 1 :
Kegiatan ulang
tahun panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya. Ketika mereka
mendengar jalan santai 10.000 peserta bahkan membirukan kota Semarang. Apalagi
panitia telah menyiapkan doorprize besar-besaran. Ada motor, TV, kulkas, VCD
Player, tape dan ratusan lainnya.
Contoh 2 :
Pos kesehatan di
pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak
akan khawatir meninggalkan dagangannya karena hanya berobat masih di kawasan
pasar. Mereka dapat antri saat sepi pembeli. “Kebanyakan periksa gula darah dan
rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,” papar Siti.
Paragraf
Induktif
1. Pengertian
Paragraf Induktif
Paragraf
Induktif adalah paragraph yang di awali dengan kalimat yang berisi
penjelasan-penjelasan kemudian di akhiri dengan kalimat utama.
2. Ciri-ciri
Paragraf Induktif
Ø
Menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus terlebih
dahulu.
Ø
Menarik kesimpulan berdasarkan
peristiwa-peristiwa khusus.
Ø
Kesimpulan berada di akhir paragraph.
Ø
Menemukan kalimat utama, gagasan utama, kalimat
penjelas, kalimat utama paragraph induktif terletak di akhir paragraph.
Ø
Gagasan utama terletak pada kalimat utama.
Ø
Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama,
yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus.
Ø
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
mendukung gagasan utama.
3. Jenis
Paragraf Induktif
·
Generalisasi
Suatu pola pengembangan paragraph yang bertolak dari
sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan
generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi
pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraph. Caranya penulis lebih dulu menyajikan
sejumlah peristiwa khsusus dalam bentuk kalimat. Kemudian pada akhir paragraph itu
sendiri diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus
yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi
gagasan utama paragraph.
·
Analogi
Pola penyusunan paragraph berupa perbandingan dari dua
hal yang mempunyai sifat sama. Pengembangan paragraph secara analogi ini
didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi
maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.
·
Hubungan Kausal
Pola penyususan paragraph dengan menggunakan beberapa fakta
yang mempunyai pola hubungan sebab akibat.
4. Contoh
Paragraf Induktif
Pada waktu anak
didik memasuki pendidikan normal, pendidikan Bahasa Indonesia secara
metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas
dan memantapkan bahasa daerah. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia
kembali mempergunakan bahasa daerah denagn teman-temannya dan orang tuanya. Ia merasa
lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah hanya berlangsung selama beberapa
jam. Baik waktu istirahat ataupun di jam-jam pelajaran, unsure-unsur bahasa
daerah tetap digunakan. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan
gurunya penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan
si anak terhadap bahasa daerahnya akan tetap maju.
Paragraf Deduktif-Induktif
1. Pengertian
Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf
Deduktif-Induktif (Campuran) adalah sebuah paragraph yang gagasan utamanya terletak
pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Bisa dikatakan juga paragraph yang
dimulai dengan menggunakan kalimat utama dan diakhiri pula dengan kalimat
utama. Dalam paragraph ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat terakhir umumnya
mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit tekanan dan
variasi.
2. Contoh
Paragraf Deduktif-Induktif
Indonesia merupakan
negara berkembang yang sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Indonesia
gencar meningkatkan kegiatan produksi di sektor sandang, pangan dan papan. Selain
itu, proses distribusi merupakan sektor lain yang harus diperhatikan. Indonesia
juga harus mengontrol sifat konsumtif warganya karena akan merugikan negara dalam
jangka panjang. Dengan usaha-usaha tersebut, diharapkan Indonesia berhasil
meningkatkan perekonomiaanya.
Sumber :