Minggu, 28 Desember 2014

Tulisan 13


Jaga Rupiah, BI Borong Obligasi
Rabu, 17 Desember 2014 | 09:51 WIB
                       
JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika, tentu bank sentral tidak tinggal diam. Apa action bank sentral?
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya sudah membeli obligasi sampai tidak ada stok di pasar.
"Pembelian obligasi cukup besar. Hari ini (Selasa-red)kita beli tapi sudah enggak ada barang lagi," ujar Perry di kantor Kementerian Perekonomian, Selasa (16/12/2014).
Perry mengatakan Bank Indonesia membeli Rp 1,5 triliun obligasi dalam satu hari. Sedangkan pada Selasa Bank Indonesia baru membeli Rp 200 miliar obligasi.
"Sekarang sudah enggak banyak yang melepas obligasi," papar Perry.
Perry memaparkan, Bank Indonesia bisa membeli obligasi, karena nilai yield obligasi saat ini sedang menurun. Pada saat rupiah mulai naik yield berada dikisaran 8,7 sampai 8,8 persen.
"Yieldnya kan sekarang turun 8.5 persen. Hari ini yieldnya sudah turun setelah pembelian Surat Berharga Negara dari BI dan kita koordinasi dgn kementerian keuangan," ungkap Perry.
Kemarin rupiah di pasar spot sempat mendekati level 13.000. Sementara kurs tengah BI kemarin dipatok pada 12.900.(Fajar Pratama)

Analisis :  Deputi Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan pihaknya sudah membeli obligasi samapi tidak ada stok dipasar. Bank Indonesia membeli Rp 1,5 triliun obligasi dalam satu gari sedangkan keesokkan harinya baru membeli Rp 200 milliar obligasi. Bank Indonesia dapat membeli obligasi karena nilai yield obligasi saat ini sedang menurun. Pada saat rupiah mulai naik yield berada dikisaran 8.7 sampai 8.8%. kemarin rupiah dipasar spot sempat mendekati level 13.000 sementara kurs tengah BI kemarin dipatok pada 12.900







Tidak ada komentar:

Posting Komentar