Jaga Rupiah, BI Borong Obligasi
Rabu, 17 Desember 2014 | 09:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika,
tentu bank sentral tidak tinggal diam. Apa action bank sentral?
Deputi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya sudah membeli
obligasi sampai tidak ada stok di pasar.
"Pembelian
obligasi cukup besar. Hari ini (Selasa-red)kita beli tapi sudah enggak ada barang lagi,"
ujar Perry di kantor Kementerian Perekonomian, Selasa (16/12/2014).
Perry
mengatakan Bank Indonesia membeli Rp 1,5 triliun obligasi dalam satu hari.
Sedangkan pada Selasa Bank Indonesia baru membeli Rp 200 miliar obligasi.
"Sekarang
sudah enggak banyak yang melepas obligasi," papar Perry.
Perry
memaparkan, Bank Indonesia bisa membeli obligasi, karena nilai yield obligasi saat ini sedang menurun. Pada saat rupiah
mulai naik yield berada dikisaran 8,7 sampai 8,8 persen.
"Yieldnya kan sekarang turun 8.5 persen. Hari ini yieldnya sudah turun setelah pembelian Surat Berharga
Negara dari BI dan kita koordinasi dgn kementerian keuangan," ungkap
Perry.
Kemarin
rupiah di pasar spot sempat mendekati level 13.000. Sementara kurs tengah BI
kemarin dipatok pada 12.900.(Fajar Pratama)
Analisis
: Deputi Gubernur Bank Indonesia
mengungkapkan pihaknya sudah membeli obligasi samapi tidak ada stok dipasar. Bank
Indonesia membeli Rp 1,5 triliun obligasi dalam satu gari sedangkan keesokkan
harinya baru membeli Rp 200 milliar obligasi. Bank Indonesia dapat membeli
obligasi karena nilai yield obligasi saat ini sedang menurun. Pada saat rupiah
mulai naik yield berada dikisaran 8.7 sampai 8.8%. kemarin rupiah dipasar spot
sempat mendekati level 13.000 sementara kurs tengah BI kemarin dipatok pada
12.900
Tidak ada komentar:
Posting Komentar