Minggu, 18 November 2012

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH MAKAN H. BASUKI RIAU BERBASIS CLIENT SERVER



Rumah Makan telah banyak kita jumpai, baik dikota besar,kota kecil maupun di pedesaan sekalipun. Rumah Makan merupakan tempat yang sering dicari untuk kebutuhan minum, makan atau sekedar hanya untuk berkumpul bersama keluarga,teman-teman dan kerabat dekat.
Seiring dengan kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Sehingga manusia dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kemampuan daya saing. Hal tersebut memacu pemilik Rumah makan berinovasi dengan cara terus mengembangkan ide-ide nya agar mampu bersaing dengan pihak pemilik Rumah makan lainnya. Beberapa cara yang harus dikembangkan yaitu dengan memanfaatkan sistem informasi penjualannya.
Rumah makan H. Basuki adalah Rumah makan yang terletak di kota Riau tepatnya berada di kabupaten Indragiri Hulu, sei lala. Seiring berjalannya waktu Rumah makan H. Basuki terus mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Hanya saja didalam proses transaksi penjualannya masih menggunakan sistem manual atau pencatatan tertulis. Hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan hitung maupun keterlambatan saat pemesanan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka perlu sekiranya dibuat sistem dengan menggunakan metode Client Server didalam proses transaksi penjualan. Sehingga diharapkan para pelanggan di Rumah Makan H.Basuki merasa lebih nyaman dan transaksi penjualan berjalan dengan lancar dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan .
Sistem informasi Rumah makan berbasis Client Server adalah suatu kumpulan informasi yang mendukung proses pemenuhan kebutuhan, dimana dalam proses transaksinya melibatkan antar komputer yang menghubungkan satu dengan yang lainnya. Misalnya : antara Client komputer 1 (satu) dapat langsung terhubung dengan komputer server sehingga didalam pemesanan menu makanan tidak lagi melibatkan secara langsung antara pelanggan dan karyawan. Selain membuat pelanggan merasa lebih nyaman sistem Client Server juga dapat mempersingkat waktu pemesanan dan juga mengantisipasi antrian didalam proses pembayaran.
Menurut Bill Foy, Vice President of Micro Systems, 1998 Diawal perkembangan perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoprasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang sebelumnya proses tersentralisasi dikembangkan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di pertengahan tahun 1980 an. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah computer pemroses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada.
Konsep Pemodelan Sistem
Flowchart Sistem
Pengertian Flowchart menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Disain Sistem Informasi, adalah:“Flowchart adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur secara logika”.
 DFD (Data Flow Diagram)
Pengertian Data Flow Diagram menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Disain Sistem Informasi, adalah: “DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan”
Konsep Basis Data
Menurut James Martin (Kusrini dan Koniyo, 2007, h. 140), Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama- sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapandata dengan cara- cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan dan ditampilkan kembali, dapat dugunakan untuk satu atau lebih program aplikasi secara optimal.
Bahasa basis data terdiri atas :
a. Data Definition Language (DDL), Merujuk pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mendefinisikan objek – objek basis data, seperti membuat sebuah tabel basis data atau indeks primer atau sekunder
b. Data Manipulation Language (DML), Mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu tabel, kemudian mengubahnya dan menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali.
Normalisasi
Pengertian Normalisasi menurut Dr. EF Codd yaitu “pengelompokkan elemen data dalam suatu tabel yang menyatakan entitas dari relatiuonship, sehingga database tersebut menjadi mudah dimodifikasi” (Jogiyanto, 1993, h:403).
Kamus Data
Kamus data adalah dukumentasi yang mendukung data flow diagram,terdiri dari definisi dari setiap data flow dan data store yang berada pada data flow diagram tersebut. (Jerru FitzGerald dan Andra F. FitzGerald, Fundamentals of System Analysis, hal 75)
Perangkat Lunak Yang Digunakan
 Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0
Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) Microsoft Visual Basic 6.0 adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tools untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar.
SQL Server 2000
SQL Server 2000 adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat database. SQL Server 2000 dilengkapi dengan dua fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database yaitu:
a. Enterprise Manager
Fitur ini relatif mudah digunakan karena model pengelolaan database yang terdapat dalam fitur berbasis GUI (Graphical User Interface).
b. SQL Query Analyzer
Fitur ini menggunakan transact SQL untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000. Perintah-perintah transact SQL merupakan pengembangan dari perintah-perintah SQL standar yang disesuaikan dengan manajemen database di SQL Server.
Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto HM, 2001:129)
Analisis Kelemahan Sistem
Sesuai dengan hasil survei ke lapangan terhadap cara kerja dan pelaku sistem, maka didapat beberapa permasalahan yang muncul dalam sistem yang saat ini sedang berjalan, yaitu : kemampuan kerja sistem masih kurang baik karena belum terkomputerisasi, karena sistem pencatatan masih dilakukan secara manual.
a. Proses transaksi penjualan kurang cepat, tepat dan akurat.
b. Kesulitan disaat penghitungan dalam proses transaksi penjualan jika dilakukan secara bersamaan.

Studi Kelayakan
Menurut: Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi; Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Edisi KeTiga; Andi Offeset.Yogyakarta.2005 Studi kelayakan merupakan proses mempelajari dan menganalisa masalah yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang harus dicapai. Tujuan utama dari analisa kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem baru yang akan diterapkan sebagai pengembang dari sistem yang lama layak dipakai atau tidak.
1. Kelayakan Teknologi
Teknologi komputer dalam berbagai macam bentuk dapat menunjang kinerja yang sangat dibutuhkan khususnya untuk menghasilkan informasi yang akurat.
2. Kelayakan Ekonomi
Dari segi ekonomi sistem ini sangat menguntungkan. Keuntungan sistem ini dapat diperoleh dari sistem yang baru antara lain dari segi waktu, tenaga yang digunakan serta hasil yang optimal.
3. Kelayakan Hukum
Dalam hal ini perangkat lunak yang harus digunakan harus resmi sesuai dengan perijinan yang ada, sehingga tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku dan ditinjau dari segi hokum yang berlaku di Indonesia maka rancangan sistem baru layak untuk diterapkan.
4. Kelayakan Sumber Daya Manusia
Dalam teknologi komputer yang digunakan sekarang ini membutuhkan sumber daya manusia yang mendukung, dimana tingkat pendidikan karyawan dalam intansi ini sangat beragam serta keterampilan yang dimiliki oleh para karyawan dapat dipakai secara optimal
Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto H.M (2001:196), Perancangan Sistem yaitu: “Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
Normalisasi
Normalisasi merupakan pengelompokkan data sehingga diketahui entitas dan relasinya. Tujuannya untuk meminimalkan redudansi (kerangkapan data) mencegah timbulnya permasalahan pengelolaan dalam basis data.
Tahap-tahap dari Normalisasi adalah sebagai berikut :
a. Bentuk Normalisasi Pertama (First Normal Form)
Bentuk normal pertama mempunyai ciri yaitu setiap data dalam bentuk file data, data dibentuk dalam suatu record dan nilai dari field berupa atomic value, tidak ada atribut yang berulang-ulang atau bernilai ganda.
b. Bentuk Normalisasi Kedua (Second Normal Form)
Pada bentuk normalisasi kedua telah ditentukan atribut (field) utama (primary key), hal tersebut mengandung makna bahwa setiap entitas basis data memiliki ciri atau kunci yang mewakili seluruh atribut dalam entitas tersebut. Tanda (*) dipakai untuk mewakili primary key.
c. Bentuk Normalisasi Ketiga (Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normalisasi kedua dan semua atribut bukan primary key tidak memiliki hubungan yang transitif. Dengan kata lain setiap atribut bukan kunci hingga bergantung hanya pada atribut utama (primary key) secara utuh. Pada bentuk normal ketiga dikenal adanya kunci tamu (foreign key) dengan tanda (**)
 Relasi Antar Tabel
Relasi antar table akan memberikan gambaran tentang hubungan masing-masing tabel terhadap tabel lainnya. Dengan adanya relasi tersebut akan mempermudah pembacaan tabel karena akan terlihat field mana yang akan dijadikan primary key dan foreign key nya.
Rancangan Tabel Database
Database merupakan komponen yang sangat penting dalam perancangan system dan berfungsi sebagai penyedia informasi. Database adalah komponen yang terdiri atas satu wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah,menghapus atau menganalisis dan menambah) data dalam table-tabel atau objek untuk menyimpan informasi serta untuk membuat laporan dengan cepat.
 Perancangan Desain
 Perancangan Input
Rancangan input merupakan bagian dari rancangan informasi. Tujuan perancangan input adalah memberikan kemudahan kepada pemakai (user) sebagai pengguna program untuk melakukan akses data.
Implementasi dan Pembahasan
Implementasi database merupakan bentuk desain tabel, dari database sistem informasi siswa yang diusulkan. Pembuatan basis data yang akan dibuat menggunakan Microsoft sql server 2000.
Pemrograman dan pengetesan program
Pemrograman
Pemrograman merupakan tahap implementasi yakni dilakukan pengkodean berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat sehingga berbentuk sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah direncanakan. Pengkodean ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sedangkan database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server
Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus dites untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Program dites untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang dirangkai. Kesalahan program yang mungkin terjadi dapat diklarifikasi dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu sebagai berikut :
1. Kesalahan bahasa (language errors) atau kesalahan penulisan (syntax errors) kesalahan dalam mengetikkan bahasa pemrograman atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa compiler yang digunakan.
2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors), adalah kesalahan yang terjadi sewaktu excutable program dijalankan.
3. Kesalahan logika (logical errors) adalah kesalahan yang berasal dari logika program yang dibuat.

 Instalasi Hardware dan Software
a. Instalasi Hardware
hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi Rumah Makan H. Basuki-Riau ini.
b. Instalasi Software
Cara Intalasi merupakan cara untuk memasang aplikasi sistem informasi siswa ke dalam komputer yang telah di sediakan agar bisa berjalan sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
Pengetesan Sistem
Sesuai dengan rancangan fisik sebagai dokumentasi aplikasi, maka program yang dibuat haruslah sesuai dengan dokumentasi yang telah dibuat. Dalam penerapan kode-kode program untuk membangun applikasi Rumah Makan berbasis Client-Server ini juga harus diuji agar terhindar dari kesalahan program secara menyeluruh.
1. Uji White Box (White Box Testing)

Dalam melakukan white box testing seorang tester harus memiliki pengetahuan tentang struktur program, pengetesan dilakukan bersamaan pada pengetesan program.
2. Uji Black Box (Black Box Testing)

Uji coba black box yaitu pengujian program secara langsung melihat pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya.
Konversi Sistem

Konversi sistem dilakukan setelah pengetesan sistem selesai dengan hasil baik, tanpa ada masalah pada sistem yang baru. Konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap digunakan, diharapkan sistem baru dapat menggantikan proses sistem yang lama.
Tahap konversi sistem yang lama ke sistem yang baru dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sistem informasi merupakan sistem yang banyak menggunakan dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan bukti dari transaksi dan berisi dengan data transaksi yang terjadi sehingga dokumen dasar pada sistem lama harus dikonversikan kedalam dokumen dasar merupakan sumber input bagi sistem informasi.
2. Dikarenakan Rumah Makan H. Basuki beroprasi dengan sistem yang manual, maka semua data yang diperlukan, yang sebelumnya dicatat dicatatan manual atau masih tercatat didokumen dasar perlu dikonversikan ke file komputer.
3. Mengoprasikan Sistem Setelah semua dokumen dasar siap digunakan dan semua data yang diperlukan sudah terekam di file baru, sistem yang baru dapat mulai dikonversikan atau dioprasikan.

 Pemeliharaan Sistem
Suatu sistem yang telah didesain, dibangun, dan diujicoba bisa mengalami error atau bug yang tidak bisa dihindari. Bug bisa disebabkan hal antara lain :
a. Kebutuhan sistem yang kurang di validasi.
b. Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan.
c. Kebutuhan sistem yang disalahtafsirkan.
d. Kesalahan dalam mendesain dan mengimplemntasikan kebutuhan sistem.
e. Kesalahan penggunaan program semata

Tujuan utama dari pemeliharaan sistem adalah :
a. Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses sistem didesain dan diimplementasi.
b. Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari untuk memperbaiki bagian ini, justru yang akan menyebabkan error pada bagian lain yang sudah benar.
c. Untuk menghindari degradasi performa sistem. Pemeliharaan sistem yang buruk akan berakibat menurunnya jumlah produksi dan waktu tanggap dari sistem.
d. Untuk menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem informasi berjalan dengan baikm karena kegagalan sistem bisa saja berakibat pada Rumah Makan tersebut.

 Manual Program
Perancangan manual program dapat dilakukan apabila seluruh penyusunan rancangan database dan perancangan aplikasi input serta output sudah selesai. Pembuatan manual program dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana cara menjalankan atau mengoprasikan sistem yang diusulkan sekaligus sebagai penuntun bagi pemakai yang akan menggunakannya.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada sistem Rumah Makan H. Basuki dapat dilihat bahwa pengolahan data untuk menghasilkan system informasi yang dibutuhkan dengan system manual sangat tidak efektif.
Penggunaan sistem informasi Rumah Makan Berbasis Client Server diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Dengan menggunakan sistem informasi Rumah Makan Berbasis Client Server yang telah terkomputerisasi,dapat diperoleh keuntungan antara lain :
1. Dapat menyajikan informasi penjualan barang secara cepat, tepat dan akurat.
2. Meminimalisir kesalahan hitung dan proses antrian pemesanan.
3. Dapat menghemat waktu dalam menginputkan data.

 SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar