Kamis, 30 Oktober 2014

Tulisan 2


Kenaikan Harga BBM Jadi Hantaman Keras Buat Ekonomi RI
Liputan 6 – Kam, 9 Okt 2014
Isu mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) guna mengurangi subsidi energi yang terlampau tinggi terus bergolak di Tanah Air. Para analis mengingatkan, langkah pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM dapat memberikan hantaman keras bagi perekonomian Indonesia.
Mengutip laman CNBC, Kamis (9/10/2014), Indonesia saat ini menikmati harga BBM terendah di dunia berkat subsidi yang mencapai ratusan triliun per tahunnya. Para analis memprediksi, harga BBM akan naik hingga 46 persen pada November di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai hasilnya, tingkat inflasi diprediksi akan meroket hingga di atas kisaran bank sekitar 3,5 persen hingga 5,5 persen.
United Overseas Banking (UOB) memprediksi harga BBM di Tanah Air akan naik 46 persen pada November dan akan meningkatkan tingkat inflasi hingga 6,5 persen tahun ini. Sementara Barclays melihat harga BBM akan naik 23 persen pada November.
Para analis di Barclays juga memprediksi pemerintahan baru akan kembali menaikkan harga BBM pada 2015. Aksi itu akan mendorong tingkat inflasi ke level 6,2 persen.
"Harga bahan bakar yang lebih tinggi mengurangi pendapatan rumah tangga dengan pengeluaran lebih tinggi. Ini justru tidak sejalan dengan perekonomian negara yang sebagian besar didorong tingkat konsumsi," ungkap Ekonom Senior Mizuho Bank Vishnu Varathan.
Pemerintah Indonesia terakhir kali menaikkan harga BBM pada Juni 2013 sebesar 44 persen. Itu merupakan kenaikan pertama dalam lima tahun terakhir dan membuat inflasi melonjak hingga 8 persen.
Kenaikan harga BBM itu juga memicu protes dan aksi demo dari kalangan masyarakat hingga terlibat bentrok dengan pihak berwajib. (Sis/Ndw)

Analisis: kenaikan bbm hanya  menguntungkan sebelah pihak karena penyesuaian harga tidak sebanding dengan pengeluaran dan penghasilan yang didapat oleh masyarakat, upaya pemerintah menaikkan bbm hanya membuat perekonomian kelas menengah menderita. 


Tulisan 1


Harga BBM Subsidi Batal Naik
Oleh Editor KapanLagi.com, Otomotif | Kapanlagi – Kam, 14 Feb 2013

OTOSIA.COM - Konsumen BBM subsidi, khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua, boleh bertepuk-tepuk dada di 2013 karena pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM subsidi.
Hal ini disampaikan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa kepada para wartawan bahwa pemerintah masih fokus untuk mengendalikan kuota BBM dan konversi ke bahan bakar gas atau BBG.
"Kita konsentrasi ke pengendalian BBM, penghematan, dan konversi (ke BBG). Kita belum memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi," ujarnya kepada para wartawan.
Untuk mengendalikan distribusi BBM bersubsidi secara tepat sasaran, Pertamina akan memanfaatkan mekanisme teknologi informasi. Menurut Menteri, pengendalian sistem menggunakan teknologi ini bisa mengurangi anggaran subsidi BBM hingga Rp 15 triliun.
Penghematan konsumsi BBM bersubsidi terus dilakukan antara lain dengan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi pada kendaraan dinas pemerintah.
Konversi BBG juga diterapkan bagi kendaraan dinas. Balitbang ESDM pun sebelumnya telah membuat demo plant SPBG yang dapat diterapkan di kementerian-kementerian.
Hal ini dibuat sebagai implementasi terkait program konversi BBM ke BBG guna mengurangi konsumsi BBM subsidi. Langkah ini dinilai akan lebih menghemat subsidi BBM.
Tak ayal, mobil pemerintah bagi pegawai negeri sipil akan diarahkan untuk menggunakan bahan bakar gas. Hal ini diwacananakan terkait dengan kewajiban untuk menggunakan bahan bakar non-subsidi bagi kendaraan dinas instansi pemerintah, pemda, BUMD dan BUMN.
Dalam konversi BBM ke BBG, Pertamina sudah menganggarkan dana Rp 340 miliar untuk membangun tujuh stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang terhubung dengan pipa gas di kawasan Jabodetabek. Pembangunan satu SPBG memerlukan dana Rp 70 miliar.
(kpl/why/abe)

Analisis: untuk menghemat bahan bakar minyak pemerintah mengusul kan untuk setiap kendaraan dinas menggunakan bahan bakar minyak non subsidi kepada dinas instansi pemerintah pemda, BUMD dan BUMN selain itu pemerintah mengalihkan bbm ke bbg untuk mengurangi konsumsi minyak bersubsidi.


Tugas 1


1.)       Jelaskan dengan contoh “ Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar “ !
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
  Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku.
Contoh :
·     Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
·     Apa yang kamu lakukan tadi?
·     Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
o    Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
o    Rino : sudah saya kerjakan pak.
o    Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
o    Rino : Terima kasih Pak
2.)          Berikanlah contoh fungsi  bahasa sebagai alat komunikasi !

Sejak kecil, kita sudah mempelajari bahasa secara sendiri, tanpa ada yang mengajari. Kita bisa belajar sedikit demi sedikit. Bahasa yang dituliskan ataupun yang dilafalkan pasti memiliki makna. Melalui bahasa kita dapat menuangkan ide atau gagasan yang kita pikirkan.Bahasa merupakan dasar segala kegiatan yang kita lakukan.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.


        1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
         2. Ciri Bahasa
Ciri-ciri dari bahasa adalah:
a.Sistematik.
b.Arbiter.
c.Vokal.
d.Bermakna.
e.Komunikatif.
f.Adadimasyarakat.

3. Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus
         A. Fungsi bahasa secara umum
         - Sebagai alat untuk berkespresi
         Contohnya; mampu menggungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri.
         Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
         (1) Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita;
         (2) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
          - Sebagai alat komunikasi
 Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan kata lain, kata besar atau luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Contohnya : Kata griya, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.

         Referensi :