Rabu, 13 Maret 2013

PROUD OF INDONESIA


         Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terbesar di dunia oleh karena itu Indonesia disebut juga Nusantara. Di setiap provinsi memiliki adat istiadat yang berbeda. Kebudayaan Indonesia yang masih kental membuat perhatian turis-turis asing ingin mendalami kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Bali yang biasa di sebut dengan pulau seribu pura adalah salah satu pulau yang terdapat di Indonesia dengan julukan Pulau Dewata, Bali mampu mencuri perhatian wisatawan baik dalam negri maupun luar negri. Tidak hanya sector wisata yang menarik dari pulau Dewata ini. Budaya Bali juga menarik untuk di kenal sebagai khasanah kekayaan kebudayaan yang ada di Indonesia. Tari Kecak dan Tari Pendet adalah salah satuan tarian khas di Bali yang terkenal sampai di mancanegara. Di bawah ini saya akan menjelaskan lebih detail tentang Provinsi Bali di mulai dari sistem pemerintahan Bali, kesenian dan kebudayaan Bali, transportasi yang terdapat di Bali, serta objek-objek wisata yang terdapat di pulau Bali.
  •    SISTEM PEMERINTAHAN BALI
a. Desa Adat
        Kegiatan yang dilakukan dalam desa adat meliputi bidang adat dan keagamaan, dimana suatu desa adat di Bali memiliki aturan adat tersendiri yang di tuangkan dalam awig-awig desa. Dari segi pemerintahan adat, masing-masing desa adat bersifat otonomi, dalam arti setiap desa adat mempunyai aturan tesendiri yang hanya berlaku bagi warga desa/ banjar yang bersangkutan, yang sama sekali terlepas dari sistem pemerintahan Republik Indonesia. Walau demikian aturan-aturan yang tertuang dalam awig-awig sama sekali tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku baik di tingkat nasional maupun daerah. Batas wilayah geografis suatu desa adat adalah sama dengan batas pemerintahan adat yang secara fisik ditentukan oleh batas alam seperti sawah, sungai, bukit, gunung, garis pantai, lautan jalan dan sebagainya.
Sampai saat ini jumlah desa adat yang terdapat di Kabupaten Gianyar mengalami penambahan. Dan di setiap desa adat atau lebih dikenal dengan istilah desa pakraman maish memegang falsafah hidup yang berdasarkan pada ajaran agama Hindu, dan masih tetap berpegang pada konsep Tri Hita Karana, Tat Twan Asi dan Desa Kala Patra.
         Anggota desa adat dinamakan sebagai Krama Adat atau sering disebut Krama Desa. Namun ada juga di beberapa tempat krama tersebut di golongkan lagi menurut status pribadi dan perkawinannya, utuh atau duda. Prajuru Desa Adat merupakan perangkat desa adat yang berfungsi untuk senantiasa menjaga kesuciaan dan keselarasan serta keserasian kehidupan dalam desa adat dengan menjaga ketertiban, keamanan dalam arti yang dinamis bersama-sama segenap anggota masyarakat adatnya, guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. Dalam melaksanakan tugasnya, Prajuru desa adat berpegang kepada aturan-aturan yang ditentukan dalam awig-awig yang didalamnya memiliki satua-satuan Kahyangan Tiga. Secara garis besar awig-awig mengatur hubungan anggota masyarakat adat dalam keyakinannya terhadap Tuham Yang Maha Esa/ Sanghyang Widhi Wasa, hubungan antar sesama anggota masyarakat adat dan hubungan anggota masyarakat dengan wilayah dan lingkunannya.
Secara umum jabatan-jabatan dalam Prajuru Desa Adat adalah sebagai berikut :
1.   Bendesa Adat atau Kelian Adat sebagai kepala desa adat.
2.   Petajuk Bendesa sebagai wakilnya.
3.   Penyarikan sebagai juru tulis.
4.   Sinoman atau Kesinoman sebagai juru arah.
5.   Jero Mangku, Mangku Desa atau Jero Gede untuk jabatan Pimpinan pelaksana upacara di Pura Kahyangan Desa.
6.   Pekaseh atau Kelian Subak untuk jabatan yang mengurusi pengairan subak.
      Semua aturan-aturan yang berlaku pada suatu desa adat berpegang teguh pada falsafah ini yang merupakan suatu konsepsi keseimbangan antara manusia, Tuhan Yang Maha Esa (Sanghyang Widhi Wasa) dan alam lingkungannya, karena Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta telah menciptakan manusia beserta alam/ bumi yang mengandung segala sumber potensi kebutuhan hidup bagi manusia. Tri Hita Karana sebagai pola dasar keorganisasin Desa Adat dalam mewujudkan hal sebagai berikut :
1. Unsur Sanghyang Widhi Wasa
Dengan konsep Tri Murti yaitu : Bhrahma, Wisnhu dan Siwa merupakan manifesatasi Tuhan Yang Maha Esa sebagai Maha Pencipta, Maha Pemelihara dan Maha Pelebur. Dalam Desa Adat dicerminkan dalam Tri Kahyangan (Kahyangan atau Pura Puseh, Pura Desa atau Bale Agung dan Pura Dalem)
2. Unsur Manusia
Krama Adat terorganisir secara tertib dengan pimpinan para prajuru adat. Falsafat Tat Twam Asi merupakan dasar kehidupan Krama Adat yang lebih mengutamakan keputusan umum dan menyelaraskan kepentingan pribadi dalam hubungannya dengan kepentingan krama adatnya.
3. Unsur Alam
Wujudnya adalah palemahan atau wilayah desa adat dengan batas-batasnya yang definitif yang dikukuhkan dengan suatu upacara tertentu. Palemahan desa adat meliputi luas wilayah Asengker kekuasaan Pula Bale Agung.

b. Desa Dinas
      Lingkup kegiatan desa dinas berfungsi pada bidang administrasi kepemerintahan formal atau kedinasan serta bidang pembangunan umum. Secara struktural pemerintahan desa dinas terkait langsung dengan sistem pemerintah Republik Indonesia. Dalam kaitannya dengan wilayah desa adat, terdapat pola hubungan wilayah yaitu :
·         Satu desa dinas bisa mencakup beberapa desa adat.
·         Satu desa dinas terdiri atas satu desa adat.
·         Satu desa adat bisa mencakup beberapa desa dinas.
·         Satu desa adat juga terbagi ke dalam beberapa desa dinas.
Dalam hal kedinasan, desa dinas membawahi sejumlah Banjar Dinas.
  •    KESENIAN DAN KEBUDAYAAN BALI
a.  Nilai-nilai Budaya Bali
1. Nilai Tata Krama : Kebiasaan sikap sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar   manusia di dalam kelompoknya.
2.  Nilai Nguopin        :  Gotong royong antar masyarakat yang ada di Bali.
3.  Nilai Ngayah         :  Kerja bakti yang bertujuan untuk keperluan agama.
4. Nilai Sopan Santun: Kebudayaan Bali berupa adat hubungan dalam sopan santun dalam pergaulan terhadap orang-orang yang berbeda sex.

b. Pakaian Daerah Bali
         Pakaian yang berasal dari daerah Bali memiliki banyak variasi, meskipun terkadang secara selintas kehilatan sama tetapi di setiap daerah di Bali memiliki ciri khas simbolik dan juga ada ornament, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur pengunanya. Dengan melihat hal tersebut di atas dapat dilihat bagaimana status social serta status ekonomi seseorang di Bali yaitu dengan mengetahui corak busana dan ornament perhiasan apa yang di pakainya.





c. Seni Tradisional Bali
        Seni kebudayaan seperti tari Bali umumnya dibagi menjaditiga kategori, diantaranya adalan wali atau seni yaitu tari pertunjukan sacral, bebali atau seni tari pertunjukan yang biasanya digunakan untuk upacara dan juga sering ditampilkan untuk pengunjung yang datang ke Bali serta balih-balihan atau seni tari yang bersifat untuk hiburan semata. Salah satu jenis tarian yang ada di Bali dan snagat popular bagi para wisatawan adalah Tari Kecak.

d. Seni Musik Bali
    Jenis music tradisional Bali sebetulnya memiliki kesamaan dengan music tradisional yang ada di banyak daerah lainnya di Indonesia, tapi ciri khas dalam teknik memainkan dan gubahannya yaitu dalam bentuk kecak. Seni kecak yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Alat music tradisional di Bali adalah Gamelan, Jegog serta Genggong.

e. Rumah Adat Bali
          Jenis rumah adat Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali seperti layaknya Feng Shui dalam budaya China. Masyarakat Bali memiliki filosofi berupa kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Sehingga dalam pembangunan sebuah rumah memperhatikan aspek-aspek tersebut atau yang biasa di namakan masyarakat Bali dengan Tri Hita Karana. Pawongan bermakna para penghuni rumah. Sedangkan palemahan berarti harus ada hubungan baik antara penghuni rumah dan lingkungannya. Hampir setiap bangunan atau arsitektur tradisional yang ada di daerah Bali selalu dipenuhi banyak hiasana berupa ukiran, peralatan, serta pemberina warna. Hal tersebut ternyata mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaina komunikasi.

  •  TRASPORTASI DI BALI


       Di Bali tersedia berbagai macam Transportasi, apalagi sebagai daerah tempat tujuan wisata tentu memiliki berbagai jenis transportasi tersedia. Untuk akses ke Bali sendiri, bisa menempuh jalur darat maupun udara, jalur darat melalau pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai dan kalau lewat udara melalui Bandara Ngurah Rai, yang terletak di Kabupaten Badung,dengan lokasi strategis tengah-tengah kegiatan Pariwisata Bali. Di Bandara sendiri sudah disediakan bebrapa jenis angkutan seperti Taxi dan Shuttle Bus yang bisa dipesan langsung di counter yang sudah tersedia. Macam-macam transportasi tersedia di Bali, seperti salah satunya tadi taxi airport, jasa angkutan yang paling mendominasi adalah taxi, berbagai jenis tersedia dengan layanan non stop 24 jam, angkutan umum atau bemo yang semakin jarang bisa ditemukan, jasa angkutan freelance yang terdapat di beberapa ruas jalan yang mempunyai wadah atau asosiasi, biasanya pangkalan mereka di tempat-tempat daerah wisata dan keberadaan mereka sudah diatur oleh aturan dan ijin desa setempat dan berbadan hukum,  ojek, dokar, dan jenis transportasi yang tergolong baru adalah bus Trans Sarbagita berangkat dari terminal Batubulan setiap 15 menit sekali, jam operasi bus ini 05.00-21.00, yang tarifnya tergolong murah dan diharapkan bisa mengurangi kemacetan. Apabila anda sedang liburan di Bali, rekomendasinya tentu transportasi pariwisata dari travel agent yang lebih paham tentang jalur dan objek wisata di Bali. Setiap pilihan transportasi tentu punya kelebihan dan kekurangan, bisa disesuaikan dengan keperluan anda seperti efektifitas, waktu tempuh, keamanan dan harga.

  •      PARIWISATA DI BALI

1. Objek Wisata Wenara Wena di Ubud
      Wenara Wana atau sering dikenal dengan Monkey Forest, merupakan obyek wisata yang terletak sekitar 1 Km dari pusat pemerintahan Kelurahan Ubud, yang termasuk wilayah desa adat Padang Tegal. Jika jarak tempuh dari Denpasar kurang lebih 24 Km untuk sampai di lokasi. Dengan kondisi jalan yang cukup baik sehingga dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan dalam waktu sekitar 50 menit. Wenara Wana Ubud dihuni oleh ratusan ekor kera, dengan  jenis kera ekor panjang (macaques/macaca fascicularis). Dari jumlah tersebut terbagi menjadi beberapa jenis yaitu sekitar 23 ekor kera jantan dewasa, 79 ekor kera betina dewasa dan 98 ekor kera yang tergolong masih kecil. Semua kera yang terdapat di Wenara Wana terdiri dari 3 kelompok, masing-masing kelompok menempati tempat-tempat tertentu di sekitar. Jika 2 dari 3 kelompok itu bertemu yaitu berada ditempat yang sama, maka akan terjadi perkelahian berebut wilayah. Kera-kera ini diyakini oleh penduduk setempat sebagai “ancangan Dewa” di Pura Dalem Agung, sehingga dilindungi keberadaannya. Di sekitar Wenara Wana terdapat tiga buah Pura Suci. Ketiga Pura Suci yang mengelilingi Wenara Wana ini diperkirakan dibangun sekitar pertengahan abad ke-14, pada awal pemerintahan Dinasti Gelgel. Pura Dalem Agung yang terletak disebelah barat laut dari hutan, merupakan pura paling utama yang ada di hutan ini, disamping dua lainnya yaitu; Pura Permandian Suci disebelah barat laut dari hutan dan Pura Prajapati yang terletak disebelah tenggara, yang merupakan tempat berstananya Dewa Ciwa, merupakan salah satu dari Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Padang Tegal. Di sekitar obyek wisata Wenara Wana terdapat berbagai fasilitas yaitu kios-kios penjualan berbagai jenis cendera mata, hotel, restaurant, dan tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat obyek wisata Puri Ubud, Museum Puri Lukisan, Museum Arma, Museum Neka dan lain sebagainya.

2. Obyek Wisata Gitgit Waterfall

      Wisata Air terjun Gitgit atau gitgit Waterfall merupakan objek wisata unik dan penuh daya tarik, tempat ini sangat cocok bagi pengunjung yang mempunyai hobby trekking dengan alamnya yang mempesona dan medan yang menantang yang di bentuk oleh tanaman hijau di sekitar. Dengan beningnya air di sela-sela bebatuan yang bertebaran, menciptakan keheningan bagi setiap pengunjung serta sesekali di sertai dengan kicauan burung, sehingga sangat cocok sebagai tempat rekreasi dan menenangkan diri atau yoga. Air terjun gitgit mempunyai ketinggian kurang lebih 35 meter dipenuhi dengan keaneka ragaman vegetasi dan air terjun tersebut mengalir secara alami dengan debit konstan sepanjang tahun. Lokasi air terjun Gitgit terletak di desa Gigit, kecamatan Sukasada, sekitar 10 Km darikotaSingaraja atau sekitar 11 km ke arah selatan menuju ke arah Bedugul. Air terjun gitgit menawarkan keindahan yang sangat asri dan mempesona, hawanya begitu sejuk. Selain itu sepanjang perjalanan kaki menunju lokasi air terjun, anda dapat menikmati pemandangan sekitar, serta menikmati kicauan burung yang merdu. Kalau start perjalanan anda dari arah Denpasar, anda dapat menikmati pemandangan seru di sepanjang perjalanan. Melewati udara yang sejuk di sekitar Bedugul, terkenal dengan Danau Beratan yang segar dan anda bisa berhenti sambil makan siang dengan pemandangan yang indah dari Danau Beratan. Kemudian melanjutkan perjalanan, anda akan melewati jalan menanjak dengan ratusan monyet di pinggir jalan, yang sering dikenal dengan Alas Kedaton.

3. Obyek Wsata Pantai Sanur
      Pantai Sanur merupakan pantai dengan pesona keindahan pemandangan alam sekitar yang berpasir putih. Pantai Sanur terletak di kecamatan Denpasar Selatan, kota Denpasar. Pantai ini terletak disebelah timur dan selatan desa Sanur, yang merupakan tepi Samudra Indonesia di sebelah selatan pulau Bali. Pantai Sanur banyak dikunjungi oleh para wisatawan,  karena dengan daya tarik pantai Sanur dengan disebelah utaranya melingkar seperti setengah lingkaran dan bagian selatannya berbelok dari timur ke barat dimana gelombang lautnya tidak terlalu besar dan bila airnya surut akan terlihat batu karang yang membentang berwarna-warni. Di sebelah tenggara terlihat gugusan pulau Nusa Penida di seberang laut dan sebelah timur kelihatan panorama pantai-pantai selat Bali dengan gunungnya. Pemandangan pantai Sanur juga terlihat indah di sore hari. Suasana di sepanjang pantai Sanur terlihat terang dan teduh, karena penuh dengan pohon besar. Para Wisatawan yang berkunjung ke pantai Sanur senang menikmati matahari terbit (sun rise) dan berjemur di sepanjang pantai yang berpasir putih. Jarak tempuh ke pantai Sanur sekitar 4 Km dari pusat kota Denpasar dan dapat dicapai dengan mobil atau sepeda motor. Pantai ini sangat ramai dikunjungi wisatawan local maupun mancanegara, apalagi pada hari libur atau hari minggu, dimanfaatkan sebagai tempat berrekreasi dan mandi di laut. Pantai Sanur sering diadakan event-event khusus seperti; event lomba layang-layang yaitu berlokasi di pantai Padang Galak- Sanur, serta lomba Jukung Tradisional. Sanur juga merupakan salah satu lokasi penyeberangan ke Nusa Penida dan Lembongan.  


Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar