Jalan setapak menelusuri arah yang tak tentu
Entah kemana jalan yang ku tuju
Hanya suara semilir angin yang mendampingi
Dan hanya suara kicauan burung yang mengisi
Ku duduk sendiri, menangis
Hanya untuk memikirkanmu seorang
Walau begitu sulit untuk melupakanmu
Pikiranku melayang menuju kau yang tersayang
Sampai kapan ku harus seorang diri disini
Tak ada seorang pun yang menemani
Degup jantungku berdetak kencang
Tak terasa setetes air mata telah jatuh
Pada sehelai benang yang ku pakai
Begitu perih hati ini
Bayang-bayang wajahmu terus menghantuiku
Membuat ku semakin deras mengeluarkan air mata
Kapan hati ini dapat memilikimu?
Embun pagi sampaikanlah...
Tiada kata yang mampu ku ucapkan padanya
Hanya puisi ini yang mengisi hari-hari ku yang hampa
Yang selalu aku renungakn disetiap waktu
Dan selalu hadir di dalam hati ini
Walau terkadang ini semua hanya membuat hati ini terluka dan menangis
Kau yang telah mengukir hati ini
Yang membuat aku mengerti arti dari makna "cinta"
dan arti hadirmu di hatiku dan disetiap hari-hariku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar