Bukankah dulu kita terbiasa mencintai saat kita bersama?
Bukankah kita sudah terbiasa sakit bersama?
Menganggap luka satu sama lain menjadi luka kita sendiri?
Bukankah dulu kita saling menyukai?
Kita terbiasa tertawa karna senyumanku
Bukankah kita terbiasa menangis bersama?
Kamu merasa terluka karna tangisanku
Kini dengan air mata yang aku tahan, aku berharap kamu kembali
Dengan air mata yang terus mencoba keluar, aku tetap bertahan disini
Dengan air mata yang pedih aku bertopang pada bumi
Walau akhirnya pipi ku harus basah dnegan air mata sakit hati
Kemana kamu sekarang?
Tidak bisakah kamu mendengar suaraku?
Suara hatiku yang sakit karna mencarimu
Berteriak-teriak memanggil namamu
Tak perduli tanggapan orang tentangku
Kemana kamu sekarang?
Tidak bisakah kamu melihat tubuhku mulai melemah?
Karna selalu mencari dirimu kesana kemari
Htaiku.... Tangisku....
Semua kenangan tentangmu
Setetes demi setetes jatuh didadaku
Walaupun aku menagis dan terus menangis
Kenangan itu takan pernah terhapus
Ku mohon kembali padaku
Aku memanggilmu setiap malam
Dan dalam penantianku yang melelahkan
Aku merindukanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar